
Ulasan Kingdom Come: Deliverance 2: game yang cocok untuk semua musim
Bahasa Indonesia: Sesudah sebagian jam pertempuran, pengepungan, pemenjaraan dan penyiksaan di Kingdom Come: Deliverance 2 , Henry dari Skalitz yang grogi dibangunkan oleh seorang gadis pelayan di sebuah kastil di luar Kuttenberg. Dia menyambutnya seperti seorang ningrat. Aku membuat Henry membalas. Dia yakni putra seorang pandai besi. Dia mungkin memiliki darah biru yang merawat ayah kandungnya, namun dia tumbuh dalam jelaga dan kegaduhan di bengkel. Gadis itu dengan gugup bersikeras, bagaimanapun: Henry pasti dari kalangan atas, atau dia tidak akan disambut dan dijamu oleh tuan tanah. Dia tidak https://www.braxtonatlakenorman.com/ akan berbaring di kamarnya sendiri dengan lubang untuk buang air besar – dan dalam hal apa malah, lebih dari sekedar pekerjaan gadis itu untuk memperlakukannya sebaliknya. Dalam pertunjukan polisi kelas terbalik yang malu-malu dan tidak terlalu dengki, dia menolak untuk mengakhiri dialog hingga dia diberhentikan dengan cara yang pantas dengan posisinya.
Ini yakni percakapan singkat yang membuktikan KCD2 pada saat yang paling menarik. Gim ini tidak berkelas dalam arti RPG, namun terikat kelas sebagai komponen dari fiksi sejarah. Ini yakni fantasi seputar kebebasan yang tidak terkendali di mana Anda dapat pergi ke mana saja dan menaikkan tahapan diri Anda menjadi apa saja, dan gim di mana Anda terus-menerus diminta untuk mengenal posisi Anda – setidaknya, hingga alur cerita yang bertele-tele memutuskannya untuk Anda.
Permainan ini mewarisi banyak moralitas, reputasi, dan cara sosial dari fantasi genre, seperti permainan Elder Scrolls, namun asal-usul kelas Henry yang tidak ditentukan menjadi ciri khas KCD2 di tiap-tiap tahapan. Apakah Anda bertahan di sebuah perjamuan atau menginterogasi seorang penggembala babi di hutan, berdiri di depan pasukan atau membusuk di sel, senantiasa ada peluang untuk naik atau turun si kecil tangga di tangga. Itu semua dalam bagaimana dan kapan Anda berdiskusi, bagaimana Anda berpakaian, bagaimana Anda bertarung, tipe kuda apa yang Anda tunggangi, apakah Anda terluka parah, bagaimana bau Anda. Seandainya Anda bersenjata dengan pedang panjang, orang mungkin berkomentar bahwa Anda berpura-pura dan anggun; lengkapi diri Anda dengan tombak, dan Anda memposisikan diri Anda sebagai barisan. Berpakaianlah sutra sesudah mengunjungi pemandian, dan Anda akan dapat bergaul dengan para ningrat; Tetapi, para budak mungkin akan membenci Anda dan Anda akan menjadi target empuk para bandit saat Anda menjelajahi geografi abad ke-15 yang mewah dan dekil dalam permainan ini.
Baca Juga : 5 Game Terbaik di iOS yang Wajib Kamu Coba di Tahun 2025
Eksekusi semua ini dapat benar-benar halus untuk permainan yang tak jarang kali condong ke klise percintaan seputar perang, perzinahan, dan pemborosan. Aku pernah mengalami penurunan reputasi sesudah berdandan untuk memandu seorang pelacur ke sebuah pesta pernikahan sebab, sejujurnya, saya membuatnya menonjol biasa saja; tanggapannya yang menyanjung mengandung nada ejekan. Banyak pedagang dan pengrajin dalam permainan ini benar-benar peka kepada ketidakmampuan dan omong kosong yang tidak penting, yang dapat menjadi permasalahan saat Anda menawar harga jubah. Gagal dalam pemeriksaan keterampilan berdiskusi dan mereka akan menganggap Anda seorang penipu; ajukan pertanyaan yang tidak perlu dan mereka akan menganggap Anda orang bodoh.
Padahal butuh waktu untuk menumpuk hal-hal negatif hingga benar-benar mengganggu Anda, ada hal yang benar-benar menyusahkan dalam cara reputasi game Deliverance 2, yang menyusun reaksi dalam permukiman dan kelompok sosial individu. Seperti halnya notifikasi “X akan mengingatnya” yang terbuka dari Telltale, keterusterangan HUD (wajah tersenyum saat Anda membuat seseorang terkesan, wajah cemberut saat Anda tidak terkesan) ternyata menjadi energi. Alih-alih mengabstraksikan pelaksanaannya, Anda dibolehkan mencari tahu apa, tepatnya, yang telah membuat seseorang dihormati atau dibenci dengan menggali detil dari tulisan yang komplit dan penampilan suara yang berkarakter – padahal tak jarang kali hambar.
Inti dari kegelisahan kelas KCD2 yakni relasi persaudaraan namun canggung Henry dengan Sir Hans Capon, yang yakni teman berpesta sekalian atasan kelasnya. Seperti di Kingdom Come sebelumnya, Hans yakni seorang pemuda manja yang berkeinginan dianggap serius, namun tidak sanggup memainkan perannya. Dia membutuhkan Anda untuk turun tangan saat dia berdiskusi atau minum atau bercinta hingga mengalami kesulitan, namun jikalau Anda menjalankannya, Anda juga melampaui batas sebagai pelayan pria. Hans akan memberi maaf ketidaksopanan seperti itu hingga titik yang tidak pernah dijelaskan dengan terang, dan kemaknagandaan itu membuat percakapan mereka menarik – lebih menarik dari yang seharusnya, mengingat Hans sendiri cukup membosankan. Anda perlu tahu kapan seharusnya berdiskusi sebagai protagonis, dan kapan seharusnya memainkan NPC yang dialognya hanya sekedar fungsi dan kepatuhan.